Pengurusan SKK Bidang Keselamatan Konstruksi Jabatan Kerja dan Tugas-tugasnya

SKK Keselamatan konstruksi menjadi salah satu bagian penting yang mempengaruhi kelancaran operasional perusahaan. Gagal dalam menerapkan K3 konstruksi menunjukkan bahwa badan usaha belum bisa dianggap kompeten dan mempunyai risiko yang cukup tinggi, terutama apabila mengerjakan proyek besar.

Oleh karena itu, dalam perusahaan konstruksi dibutuhkan adanya tenaga profesional bersertifikat di bidang keselamatan konstruksi untuk menerapkan K3 yang lebih baik.

Apakah Anda menjabat sebagai ahli K3 atau bagian dari personil keselamatan dan kesehatan kerja di bidang konstruksi? Jika iya, maka ada baiknya untuk mengurus SKK agar dapat memenuhi persyaratan yang ada.

Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai SKK di subklasifikasi ini.

Tabel SKK Keselamatan Konstruksi

NoSubklasifikasiKualifikasiJabatan KerjaJenjang
1Keselamatan KonstruksiAhliAhli Muda K3 Konstruksi7
2Keselamatan KonstruksiAhliAhli Madya K3 Konstruksi8
3Keselamatan KonstruksiAhliAhli Utama K3 Konstruksi9
5Keselamatan KonstruksiTeknisi/AnalisPersonil Keselamatan dan Kesehatan Kerja4
6Keselamatan KonstruksiTeknisi/AnalisSupervisor K3 Konstruksi5
7Keselamatan KonstruksiOperatorPetugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi3

Subklasifikasi di atas tergolong ke dalam bagian yang sama yaitu “Keselamatan Konstruksi”, hanya saja untuk kualifikasi, jabatan, dan jenjang SKK-nya berbeda. Berikut ini tingkatannya

  • Operator: petugas K3 konstruksi di suatu perusahaan. Ini merupakan tingkatan terendah dalam jenjang SKK
  • Teknisi/analis: tenaga profesional yang menempati posisi lebih tinggi seperti supervisor atau personil K3 konstruksi
  • Ahli: tenaga kerja yang menjabat di posisi tertinggi dalam keselamatan konstruksi. Mereka menjadi Ahli, memegang tanggung jawab yang lebih besar dan tugas-tugas utama

Tugas dan Tanggung Jawab Pemegang SKK Keselamatan Konstruksi Kualifikasi Ahli

Di antara posisi yang ada, jenjang kualifikasi Ahli menjadi bagian yang paling banyak dibahas dalam K3 konstruksi. Berikut ini merupakan tugas dan tanggung jawab jabatan-jabatan ini.

Tugas dan Tanggung Jawab Ahli K3 Konstruksi Muda

  • Melaksanakan ketentuan yang berkaitan dengan K3 konstruksi sesuai peraturan perundang-undangan
  • Membuat rencana dan menyusun program K3
  • Melakukan penilaian atau evaluasi sekaligus mempersiapkan laporan pelaksanaan SMK3 dan acuan teknis di bidang K3 konstruksi

Tugas dan Tanggung Jawab Ahli K3 Konstruksi Madya

  • Mengatur semua program K3 di perusahaan
  • Mengatur semua dokumen kontrak serta cara kerja pelaksanaan konstruksi
  • Melakukan pencegahan terhadap segala bentuk penyakit atau kecelakaan di tempat kerja

Tanggung Jawab dan Tugas Ahli K3 Konstruksi Utama

  • Menilai semua prosedur dan petunjuk kerja implementasi ketentuan K3
  • Mengevaluasi semua program K3 yang diterapkan di perusahaan
  • Menilai sekaligus menyusun laporan implementasi SMK3 sekaligus acuan teknis K3 konstruksi

Bisa dipahami bahwa tenaga profesional di bidang keselamatan konstruksi haruslah kompeten dan profesional. Persyaratan yang cukup tinggi dari segi ketentuan pendidikan, kompetensi hardskill, softskill, dan lain sebagainya.

Hal ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab yang tinggi dari berbagai aspek penting berkaitan dengan implementasi keselamatan konstruksi.

Manfaat SKK untuk Tenaga Profesional Keselamatan Konstruksi

Dengan mengantongi sertifikat kompetensi,maka tenaga kerja yang bergerak di bidang keselamatan konstruksi bisa mendapatkan berbagai keunggulan, beberapa di antaranya yaitu.

  1. Mematuhi Ketentuan Undang-undang: Pemenuhan SKK bagi tenaga keselamatan konstruksi sudah menjadi ketentuan undang-undang. Memenuhi hal ini merupakan keputusan yang tepat untuk menjamin kredibilitas badan usaha sekaligus tenaga kerja
  2. Kelancaran operasional: Mempunyai SKK bisa mendukung kelancaran pelaksanaan proyek konstruksi. Karena dalam kondisi tertentu sertifikat kompetensi seperti ini seringkali diminta sebagai persyaratan utama yang harus dilengkapi oleh badan usaha
  3. Mendukung keselamatan kerja: Posisi jabatan petugas, supervisor, maupun personil K3 haruslah dipegang oleh mereka yang memang berpengalaman dan kompeten di bidang tersebut. Keberadaan SKK mempermudah proses seleksi dan penilaian guna memastikan tenaga kerja yang dipilih sudah sesuai.

Syarat Mengurus SKK untuk Bidang Ini

Secara umum tidak jauh berbeda, persyaratan yang harus dilengkapi untuk mengajukan SKK subklasifikasi keselamatan konstruksi yaitu sebagai berikut:

  • KTP elektronik
  • NPWP
  • Ijazah terakhir
  • Email aktif
  • No. Hp aktif
  • Foto berwarna (formal)
  • Username dan password akun SIKI (bagi pemilik SKA LPJK)
  • Surat referensi pengalaman proyek (harus sesuai dengan sub-bidang SKK yang dipilih)

Untuk permohonan SKK dapat dilakukan sendiri atau menggunakan bantuan konsultan pihak ketiga. Apabila Anda tidak punya banyak waktu dan kesulitan mengajukan SKK secara mandiri, maka bisa menggunakan layanan kami.

Website skk-konstruksi.id membantu proses pengurusan SKK menjadi lebih mudah dan cepat.

Hubungi admin melalui kontak yang tersedia, lakukan konsultasi dan selesaikan persyaratan SKK dan persiapkan diri untuk uji kompetensi yang sudah ditetapkan.

Perkiraan SKK konstruksi bisa terbit dalam 7 hari kerja!